Selalu terngiang pesan ibu: Kowe sing sabar ya nduk, sing pinter nek
momong anak. Atau di lain waktu, beliau menasehati: sing sabar, ora usah
dipikir nemen-nemen, ngko ndak malah lara. Anakmu isih cilik-cilik.
Begitu selalu nasehat ibu, dalam bahasa Jawa, setiap kali saya menelepon ibu seminggu sekali.
Sepertinya
tidak ada satu pun ibu di dunia ini yang ingin anaknya susah. Pasti
semua ibu ingin anak-anaknya hidup bahagia. Kebahagiaan seorang anak
adalah kebahagiaan ibu juga. Meskipun anaknya itu sudah berkeluarga,
tetap saja naluri seorang ibu masih ingin memberikan yang terbaik buat
anaknya. Apakah itu berupa nasehat, berupa materi, ataupun berupa tenaga
dan pikiran. Bahkan, tak jarang seorang ibu yang masih membantu
mengasuh cucu-cucunya dengan ikhlas. Karena hanya berharap anaknya bisa
bekerja di luar rumah dengan tenang.
Demikian juga dengan ibu
saya. Di usia saya yang sudah 40 tahun, ibu saya masih sering
mengingatkan saya untuk berhati-hati menjaga rumah, jangan lupa matikan
api, pintu-pintu dicek lagi kalau mau tidur, dan lain-lain. Termasuk
juga dalam masalah kesehatan, misalnya dengan selalu mengingatkan saya
untuk menjaga pola makan, makan tidak berlebihan, rajin cek kondisi
tubuh, dan lain sebagainya. Itulah seorang ibu, beliau hanya
menginginkan anaknya selalu dalam kondisi yang baik-baik saja. Itulah
arti kebahagiaan bagi seorang ibu.
Dari ibulah kita belajar
apa arti sebuah kebahagiaan. Dan kebahagiaan yang sebenarnya adalah
adanya kasih sayang seorang ibu. Betapa banyak anak-anak yang tidak
semasa hidupnya tidak dapat merasakan belaian sayang ibunya, entah
karena ibunya meninggal ketika dia masih bayi ataupun karena adanya
perceraian. Dalam lubuk hati mereka pasti tersimpan kerinduan akan
belaian seorang ibu. Bahkan mungkin juga terselip rasa iri melihat
teman-temannya yang bisa bermanja-manja dengan ibunya.
Salah satu
pelajaran tentang arti sebuah kebahagiaan dari ibuku adalah tentang
makna syukur dan sabar. Yaitu selalu bersyukur apapun kondisi kita dan
bersabar. Mau susah ataupun senang, semuanya harus kita syukuri. Niscaya
kita akan senantiasa merasakan kebahagiaan.
Ibu selalu
mengingatkan saya untuk selalu bersabar dalam segala keadaan dan
bersyukur dalam situasi apa pun. Rasa syukur itulah yang membuat kita
senantiasa merasa bahagia.
Tak hanya mengajari tentang bagaimana
untuk selalu berbahagia, bahkan ibu pun memberi contoh dalam kehidupan
sehari-hari. Ketika ibu butuh uang yang agak banyak untuk sebuah
keperluan rumah tangga dan ketika itu mungkin belum tercukupi, ibu nggak
pernah menunjukkan sikap sedih atau pun berkeluh kesah. Tetap seperti
biasa. Sebagaimana pesan beliau kepada saya: "Kamu punya uang atau pun
tidak, gak usah kamu perlihatkan kepada orang lain, cukup kita sendiri
yang tahu." Itulah kebahagiaan yang sesungguhnya. Mempunyai ibu yang
selalu memperhatikan dan menyayangi kita sepanjang hayat,dengan tulus,
tanpa pamrih.
Note: ditulis dalam rangka ikut lomba di Gadget Muslimah Desember 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar