Judul di atas adalah tema dari seminar yang saya ikuti pada hari Sabtu, 17 November 2018 kemarin, yang diadakan oleh komunitas KOMPAKK. Sebuah komunitas yang beranggotakan orang tua, terutama ibu-ibu yang mempunyai anak berkebutuhan khusus. Komunitas ini concern pada masalah pembelajaran untuk orang tua (ABK) agar lebih mengenal putra-putrinya yang berkebutuhan khusus (ABK). Daaannnn ... seminar sekeren dan sekece ini GRATIS, dapat snack serta makan siang. Masya Allah. Judul di atas sudah saya modifikasi sendiri ya ... :D
Baiklah, tulisan ini tidak akan membahas tentang KOMPAKK, tapi tentang materi seminar yang saya ikuti kemarin itu. Langsung ke materi kedua yang disampaikan oleh ibu Iin Indrayani, seorang ibu dengan 4 orang anak. Anak pertama dan kedua adalah ABK.
Materi kedua ini tentang bagaimana mengenal minat dan bakat anak dengan metode Talents Mapping-nya abah Rama Royani. Dengan metode Talents Mapping (TM) ini, bu Iin berhasil membuat kedua buah hatinya yang ABK bermanfaat untuk orang lain dan berpenghasilan. Putranya yang pertama berprofesi sebagai seorang chef, usia 20 tahun, dan yang kedua memilih menjadi seorang caring sekolah home schooling Piramida, usia 19 tahun.
Tak ada yang yang tak mungkin bagi seorang anak ABK, apa pun kondisinya. Itulah kalimat yang pertama kali beliau sampaikan. Serta poin penting yang disampaikan adalah orang yang sukses adalah orang yang bisa bermanfaat bagi orang lain. Termasuk anak-anak ABK.
Ingat bunyi sebuah hadits:
Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya. (HR. Ath Thabarani)
Baca selengkapnya https://muslimah.or.id/6435-pribadi-yang-bermanfaat.html
Baca selengkapnya https://muslimah.or.id/6435-pribadi-yang-bermanfaat.html
Ingat bunyi sebuah hadits:
Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya. (HR. Ath Thabarani)
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.” Hadits dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami’ (no. 3289).
Baca selengkapnya https://muslim.or.id/8144-apakah-anda-termasuk-sebaik-baik-manusia.html
Baca selengkapnya https://muslim.or.id/8144-apakah-anda-termasuk-sebaik-baik-manusia.html
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.” Hadits dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami’ (no. 3289).
Baca selengkapnya https://muslim.or.id/8144-apakah-anda-termasuk-sebaik-baik-manusia.html
Baca selengkapnya https://muslim.or.id/8144-apakah-anda-termasuk-sebaik-baik-manusia.html
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.” Hadits dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami’ (no. 3289).
Baca selengkapnya https://muslim.or.id/8144-apakah-anda-termasuk-sebaik-baik-manusia.html
Baca selengkapnya https://muslim.or.id/8144-apakah-anda-termasuk-sebaik-baik-manusia.html
خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni. Hadits ini dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami’ no:3289).Baca selengkapnya https://muslimah.or.id/6435-pribadi-yang-bermanfaat.html
خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni. Hadits ini dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami’ no:3289).Baca selengkapnya https://muslimah.or.id/6435-pribadi-yang-bermanfaat.html
Untuk itu menemukan minat dan bakat mereka sejak dini, serta mengembangkannya menjadi sebuah kekuatan adalah hal yang sangat penting. Kekuatan di sini adalah sesuatu yang menghasilkan secara finansial. Atau kekuatan yang menjadi sebuah kebermanfaatan. Ini adalah tugas orang tua.
Ada 3 kunci utama agar anak ABK kita kuat, yaitu:
1. Attitude
Ajari mereka tentang tanggung jawab, ajari mereka untuk mandiri sejak dini. Attitude ini penting untuk dimiliki oleh semua orang, termasuk anak ABK. Mereka akan diterima dalam sebuah lingkungan, jika mereka mempunyai attitude yang baik.
Dalam dunia kerja, mereka akan diterima dengan baik, jika mereka punya tanggung jawab, mereka punya kesopanan, mereka bisa diajak kerja sama, mereka patuh, dan lain-lain.
2. Ilmu
Bekali mereka dengan ilmu yang berkaitan dengan potensinya atau minat dan bakatnya. Dalam mencari ilmu ini, orang tua ABK harus selalu membersamai, ikut belajar, karena anak ABK selalu butuh bimbingan dari orang tuanya. Support mereka dengan doa.
3. Skill
Agar mempunyai skill yang mumpuni, seseorang harus melakukan pekerjaannya secara berulang-ulang. Demikian pula untuk seorang anak ABK. Kira-kira diulang hingga 10 ribu jam agar bisa mahir.
Talents Mapping
Cara menggali dan mengenali bakat anak ABK ini, Bu Iin Indrayanai menggunakan metode Talents Mapping, yaitu cara menilai dan menggali bakat (karakteristik produktif) dan potensi kekuatan dengan tampilan hasil yang lengkap, mudah dipahami, dan menarik.
Sebenarnya metode TM ini buat orang-orang 'kebanyakan', tapi oleh bu Iin bisa diaplikasikan untuk anak ABK dengan mengambil beberapa tema bakat yang bisa dilakukan oleh anak ABK. Dengan melakukan TM terhadap anak ABK, diharapkan orang tua tak hanya fokus pada kelemahan dan cara mengatasinya, melainkan lebih melihat kepada kekuatan di dalam dirinya.
Setiap orang adalah unik. Setiap manusia mempunya kelemahan dan kelebihan. Tapi, jangan sampai kita hanya berkutat pada kelemahan anak dan jangan terjebak pada label. Misalnya, anak autis, dan lain-lain. Setiap manusia pasti punya potensi produktif yang mungkin tidak sama satu dengan yang lainnya, dan inilah yang disebut dengan bakat.
Bakat dalam arti luas merupakan potensi diri, yang dimiliki oleh setiap manusia, yang merupakan pemberian Allah yang paling berharga. Namun, sering kita lupakan. Banyak orang yang berkutat pada kelemahan dan keterbatasan diri, dibandingkan dengan mengembangkan potensi yang dimilikinya.
Padahal memiliki kelemahan adalah hal yang wajar, karena tak ada manusia yang sempurna. Namun, hal yang perlu diingat, setiap manusia pasti juga memiliki kelebihan, yang bisa jadi merupakan kekuatan unik yang berbeda dengan orang lain. Nah, proses untuk menemukan potensi ini adalah diawali dengan penemuan diri.
Ada beberapa cara untuk menemukan potensi bakat dan kekuatan kita, di antaranya melalui:
1. Talents Mapping Assessment (TM)
2. Personal Strength Statement (PSS)
3. Strength Typology (ST-30)
Dalam hal ini, bu Iin hanya memakai 2 cara, yaitu Talents Mapping Assessment (TM) dan Personal Strength Statement (PSS).
Talents Mapping Assessment (TM) ini dilakukan kepada ibu. Mengapa? Karena ibu adalah sosok penting dalam keluaraga. Ibu adalah kunci keberhasilan anak dalam upaya mencari jati dirinya. Cara ibu merawat dan mendidik, menjadi kunci pertumbuhan dan perkembangan anak dalam proses dari anak-anak menuju dewasa dan meraih keberhasilannya.
Saat TM untuk ibu, yang dilakukan adalah menggali sifat produktif (bakat), serta mengiterpretasikan kekuatan terkait peran melalui bakat dominan. Jika hasil dari TM untuk ibu adalah DEVELOPER DOMINAN, maka pendampingan anak dalam mengembangkan potensi, sepenuhnya dilakukan oleh ibu. Dan jika DEVELOPER TIDAK DOMINAN atau DEVELOPER DOMINAN, tapi ibu ibu seorang yang sibuk, maka ibu sangat memerlukan bantuan orang lain dalam pendampingan anak. Dibantu guru atau orang lain.
Personal Strength Statement (PSS) ini adalah dengan melakukan TM untuk ABK. Tujuannya untuk
menggali pengamatan yang merupakan gambaran kemampuan/kompetensi dan minat terhadap aktivitas produktif. TM untuk ABK ini berupa asesmen yang di dalamnya memiliki 28 (dari 114) aktivitas yang bisa dilakukan oleh anak ABK.
Assesemen terhadap ibu dan anak berupa pertanyaan sebagai berikut:
- Apa yang sering dilakukan anak?
- Apa yang sering dilihat anak?
- Apa yang sering dipegang anak?
- Apa yang sering didengar anak?
Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas akan memberi petunjuk, apa kira-kira aktivitas yang perlu dicoba untuk digali kekuatannya. Selain itu, anak-anak ABK perlu dikenalkan dengan berbagai macam aktivitas, agar lebih mudah mengetahui mana yang menjadi minatnya. Termasuk dibiasakan untuk membantu aktivitas rumah, misalnya merapikan tempat tidur, mencuci piring, menyapu, dan lain sebagainya. Selain itu, aktivitas rumahan ini juga membantu anak ABK supaya lebih mandiri.
Ciri-Ciri Bakat
1. Jika hasrat untuk melakukan aktivitas tertentu sering membuatnya lupa waktu (YEARNING)
2. Mempelajari hal tertentu terasa lebih mudah (RAPID LEARNING)
3. Menjalankan aktivitas tertentu terasa 'mengalir' alami. Persiapan minimal, hasil maksimal (FLOW)
4. Aktivitas tertentu memperlihatkan sekelebat keunggulan (GLIMPSES OF EXCELLENCE)
5. Kepuasan hati dalam aktivitas tertentu membuat ingin segera menjalani kembali (SATISFACTION)
Untuk memastikan kira-kira apa yang menjadi bakat anak, treatment yang dilakukan sebagai berikut:
- Anak diberi salah satu aktivitas untuk dilakukan selama beberapa bulan (4-6 bulan)
- Jika anak EASY dan ENJOY, aktivitas dapat terus dikembangkan untuk menemukan kekuatan setelah 10.000 jam
- Untuk pengembangan bakatnya: anak latihan ilmu dasar, belajar pada maestro dan magang
- Jika dalam masa percobaan ini, anak tidak merasa EASY dan ENJOY, ganti lagi dengan aktivitas lain, hingga ditemukan bakat yang sebenarnya.
Jadi jika disimpulkan, aktivitas yang bisa menjadi bakat, passion, serta produktivitas, yang selanjutnya akan menjadi kekuatan anak mengandung 4E: ENJOY, EASY. EXCELLENT, EARN.
- ENJOY: Jika anak senang dan nyaman saat mengerjakannya
- EASY: Anak merasa mudah mengerjakannya
- EXCELLENT: Hasilnya sangat bagus
- EARN: Aktivitas itu bisa menghasilkan produk atau finansial atau menjadi sesuatu yang produktif
Sebuah passion akan menjadi kekuatan, jika aktivitas yang dilakukan itu ENJOY, EASY, EXCELLENT, serta EARN. Kalau aktivitas itu hanya sekedar ENJOY, EASY, EXCELLENT, tapi tidak membuat ERN alias menghasilkan secara finansial, maka itu hanya sebatas HOBI saja dan tidak akan menjadi sesuatu yang produktif.
Nah, tujuan TM pada anak ABK adalah membuat bakat itu menjadi sebuah KEKUATAN alias produktif dan menghasilkan secara finansial.
Itulah ringkasan sederhana saya dari materi seminar menemukan bakat dan minat pada anak ABK dengan metode Talents Mapping. Semoga bermanfaat.
Bogor, 23 November 2018
Talents Mapping
Cara menggali dan mengenali bakat anak ABK ini, Bu Iin Indrayanai menggunakan metode Talents Mapping, yaitu cara menilai dan menggali bakat (karakteristik produktif) dan potensi kekuatan dengan tampilan hasil yang lengkap, mudah dipahami, dan menarik.
Sebenarnya metode TM ini buat orang-orang 'kebanyakan', tapi oleh bu Iin bisa diaplikasikan untuk anak ABK dengan mengambil beberapa tema bakat yang bisa dilakukan oleh anak ABK. Dengan melakukan TM terhadap anak ABK, diharapkan orang tua tak hanya fokus pada kelemahan dan cara mengatasinya, melainkan lebih melihat kepada kekuatan di dalam dirinya.
Setiap orang adalah unik. Setiap manusia mempunya kelemahan dan kelebihan. Tapi, jangan sampai kita hanya berkutat pada kelemahan anak dan jangan terjebak pada label. Misalnya, anak autis, dan lain-lain. Setiap manusia pasti punya potensi produktif yang mungkin tidak sama satu dengan yang lainnya, dan inilah yang disebut dengan bakat.
Bakat dalam arti luas merupakan potensi diri, yang dimiliki oleh setiap manusia, yang merupakan pemberian Allah yang paling berharga. Namun, sering kita lupakan. Banyak orang yang berkutat pada kelemahan dan keterbatasan diri, dibandingkan dengan mengembangkan potensi yang dimilikinya.
Padahal memiliki kelemahan adalah hal yang wajar, karena tak ada manusia yang sempurna. Namun, hal yang perlu diingat, setiap manusia pasti juga memiliki kelebihan, yang bisa jadi merupakan kekuatan unik yang berbeda dengan orang lain. Nah, proses untuk menemukan potensi ini adalah diawali dengan penemuan diri.
Ada beberapa cara untuk menemukan potensi bakat dan kekuatan kita, di antaranya melalui:
1. Talents Mapping Assessment (TM)
2. Personal Strength Statement (PSS)
3. Strength Typology (ST-30)
Dalam hal ini, bu Iin hanya memakai 2 cara, yaitu Talents Mapping Assessment (TM) dan Personal Strength Statement (PSS).
Talents Mapping Assessment (TM) ini dilakukan kepada ibu. Mengapa? Karena ibu adalah sosok penting dalam keluaraga. Ibu adalah kunci keberhasilan anak dalam upaya mencari jati dirinya. Cara ibu merawat dan mendidik, menjadi kunci pertumbuhan dan perkembangan anak dalam proses dari anak-anak menuju dewasa dan meraih keberhasilannya.
Saat TM untuk ibu, yang dilakukan adalah menggali sifat produktif (bakat), serta mengiterpretasikan kekuatan terkait peran melalui bakat dominan. Jika hasil dari TM untuk ibu adalah DEVELOPER DOMINAN, maka pendampingan anak dalam mengembangkan potensi, sepenuhnya dilakukan oleh ibu. Dan jika DEVELOPER TIDAK DOMINAN atau DEVELOPER DOMINAN, tapi ibu ibu seorang yang sibuk, maka ibu sangat memerlukan bantuan orang lain dalam pendampingan anak. Dibantu guru atau orang lain.
Personal Strength Statement (PSS) ini adalah dengan melakukan TM untuk ABK. Tujuannya untuk
menggali pengamatan yang merupakan gambaran kemampuan/kompetensi dan minat terhadap aktivitas produktif. TM untuk ABK ini berupa asesmen yang di dalamnya memiliki 28 (dari 114) aktivitas yang bisa dilakukan oleh anak ABK.
Assesemen terhadap ibu dan anak berupa pertanyaan sebagai berikut:
- Apa yang sering dilakukan anak?
- Apa yang sering dilihat anak?
- Apa yang sering dipegang anak?
- Apa yang sering didengar anak?
Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas akan memberi petunjuk, apa kira-kira aktivitas yang perlu dicoba untuk digali kekuatannya. Selain itu, anak-anak ABK perlu dikenalkan dengan berbagai macam aktivitas, agar lebih mudah mengetahui mana yang menjadi minatnya. Termasuk dibiasakan untuk membantu aktivitas rumah, misalnya merapikan tempat tidur, mencuci piring, menyapu, dan lain sebagainya. Selain itu, aktivitas rumahan ini juga membantu anak ABK supaya lebih mandiri.
Ciri-Ciri Bakat
1. Jika hasrat untuk melakukan aktivitas tertentu sering membuatnya lupa waktu (YEARNING)
2. Mempelajari hal tertentu terasa lebih mudah (RAPID LEARNING)
3. Menjalankan aktivitas tertentu terasa 'mengalir' alami. Persiapan minimal, hasil maksimal (FLOW)
4. Aktivitas tertentu memperlihatkan sekelebat keunggulan (GLIMPSES OF EXCELLENCE)
5. Kepuasan hati dalam aktivitas tertentu membuat ingin segera menjalani kembali (SATISFACTION)
Untuk memastikan kira-kira apa yang menjadi bakat anak, treatment yang dilakukan sebagai berikut:
- Anak diberi salah satu aktivitas untuk dilakukan selama beberapa bulan (4-6 bulan)
- Jika anak EASY dan ENJOY, aktivitas dapat terus dikembangkan untuk menemukan kekuatan setelah 10.000 jam
- Untuk pengembangan bakatnya: anak latihan ilmu dasar, belajar pada maestro dan magang
- Jika dalam masa percobaan ini, anak tidak merasa EASY dan ENJOY, ganti lagi dengan aktivitas lain, hingga ditemukan bakat yang sebenarnya.
Jadi jika disimpulkan, aktivitas yang bisa menjadi bakat, passion, serta produktivitas, yang selanjutnya akan menjadi kekuatan anak mengandung 4E: ENJOY, EASY. EXCELLENT, EARN.
- ENJOY: Jika anak senang dan nyaman saat mengerjakannya
- EASY: Anak merasa mudah mengerjakannya
- EXCELLENT: Hasilnya sangat bagus
- EARN: Aktivitas itu bisa menghasilkan produk atau finansial atau menjadi sesuatu yang produktif
Sebuah passion akan menjadi kekuatan, jika aktivitas yang dilakukan itu ENJOY, EASY, EXCELLENT, serta EARN. Kalau aktivitas itu hanya sekedar ENJOY, EASY, EXCELLENT, tapi tidak membuat ERN alias menghasilkan secara finansial, maka itu hanya sebatas HOBI saja dan tidak akan menjadi sesuatu yang produktif.
Nah, tujuan TM pada anak ABK adalah membuat bakat itu menjadi sebuah KEKUATAN alias produktif dan menghasilkan secara finansial.
Itulah ringkasan sederhana saya dari materi seminar menemukan bakat dan minat pada anak ABK dengan metode Talents Mapping. Semoga bermanfaat.
Bogor, 23 November 2018
خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni. Hadits ini dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami’ no:3289).Baca selengkapnya https://muslimah.or.id/6435-pribadi-yang-bermanfaat.html