![]() |
Sumber: Google |
Mabuk saat naik kendaraan umum, dulu sering saya rasakan. Terutama saat awal-awal harus kost di SMA, yang jauh dari orang tua. Membuat saya harus bisa mengatasi mabuk kendaraan ini. Alhamdulillah, saat ini mabuk kendaraan sudah jarang saya rasakan. Walaupun kadang-kadang agak mabuk juga saat naik kendaraan pribadi. Terutama saat posisi duduk saya kurang 'pas'.
Ternyata seiring berjalannya waktu, mabuk saat naik kendaraan umum ini semakin jarang. Mungkin seiring juga dengan semakin seringnya frekuensi naik kendaraan umum. Entah mungkin karena sudah kebal atau karena saya sudah menemukan solusinya, selain minum obat anti mabuk. 😁
Kalau saya ingat-ingat, biasanya saya mabuk perjalanan itu bila, jalan yang dilalui berkelok-kelok alias belok-belok, sementara pak sopirnya kurang 'halus' nyetirnya. Atau pak sopirnya agak sradak-sruduk dalam memainkan kemudi. Ngerem dan ngegasnya agak kasar. Hehe ... Biasanya seperti itulah kejadiannya.
Semakin lama, saya merasa harus berubah. Enggak mungkin kan, selalu mabuk kendaraan umum? Selain menyiksa juga membuat perjalanan kurang nyaman. Lalu, apa yang saya lakukan untuk menghidari mabuk kendaraan ini?
1. Tidur
1. Tidur
Saat harus naik kendaraan umum, saya berusaha untuk bisa tidur. Entah dengan minum obat anti mabuk ataupun tertidur karena merasa nyaman. Saya lebih senang jika bisa tidur dengan nyenyak selama perjalanan dan tiba-tiba sampai di tempat tujuan. Haha ...
2. Melihat Pemandangan
Kalau belum merasa ngantuk atau merasa enggak bisa tidur di kendaraan, saya berusaha duduk di posisi yang memungkinkan pandangan bisa lurus ke depan. Atau duduk di kursi dekat jendela, agar selama perjalanan pandangan bisa leluasa keluar jendela.
Tidak seperti orang lain yang bisa membaca saat naik kendaraan, tidak demikian dengan saya. Saya justru akan merasa pusing kalau harus membaca atau terlalu banyak aktivitas di mobil. Sehingga, saat di kendaraan, saya fokus melihat jendela saja.
3. Tidak Makan Terlalu Banyak atau Perut Kosong Sebelum Bepergian
Sebelum pergi, saya berusaha mengisi perut dengan makan sedikit nasi untuk menghindari masuk angin. Makan terlalu banyak pun, kurang baik juga, apalagi hingga kekenyangan. Hal ini malah akan membuat perut tak nyaman juga, yang akhirnya jadi mual dan mabuk.
Sebelum atau selama bepergian, saya tidak mau mengonsumsi makanan yang memicu perut kembung atau naiknya asam lambung. Seperti buah-buahan tertentu yang memicu timbulnya gas dalam perut atau minuman bersoda.
4. Makan Permen Mint
Mengisap permen biasanya saya lakukan juga untuk menghindari rasa mual di kendaraan. Konon kabarnya, mengonsumsi permen dapat menekan produksi asam lambung dan rasa mual, akibat mabuk perjalanan. Akan tetapi, tidak hanya rasa mint saja, permen rasa buah-buahan pun efektif membantu mengatasi rasa mual.
5. Mengonsumsi Obat Anti Mabuk
Sudah beberapa tahun ini, kebiasaan mengonsumsi obat anti mabuk sudah saya tinggalkan. Meskipun saya masih sering pula membawanya, 'jaga-jaga' takut mabuk selama di perjalanan. Apalagi saat saya merasa pusing, tapi enggak bisa memejamkan mata. Biasanya saya minum obat anti mabuk ini.
Walaupun naik kereta api, terkadang saya merasa agak pusing juga ditambah enggak bisa tidur. Nah, obat anti mabuk ini memang dapat menjadi andalan utama.
Itulah 5 rahasia saya dalam mengatasi mabuk kendaraan. Mungkin setiap orang punya tips sendiri-sendiri selama menikmati perjalanannya. Yang pasti, mabuk saat naik kendaraan itu sangatlah tidak nyaman.