Dalam Islam, pernikahan adalah ikatan yang kuat untuk menyatukan suami istri. Membentuk keluarga sakinah, mawaddah, wa rahmah. Islam pun memotivasi agar kaum muslimin menjaga mahligai rumah tangga mereka dengan baik.
Sebenarnya tak ada orang yang menikah yang ingin berpisah atau bercerai. Pasti semua ingin awet dan langgeng serta bahagia pernikahannya hingga akhir hayat. Namun, mungkin sudah tak ada jalan lain, sehingga mereka memilih untuk mengakhiri rumah tangganya.
Sebenarnya tak ada orang yang menikah yang ingin berpisah atau bercerai. Pasti semua ingin awet dan langgeng serta bahagia pernikahannya hingga akhir hayat. Namun, mungkin sudah tak ada jalan lain, sehingga mereka memilih untuk mengakhiri rumah tangganya.
Memisahkan hubungan pernikahan dengan perceraian, hukum asalnya adalah TERLARANG. Perceraian bisa dilakukan sepanjang ada alasan yang kuat, seperti tidak bisa melanjutkan lagi kehidupan rumah tangganya dan sudah tidak mungkin ditempuh jalan damai. Jadi hukum asal merusak hubungan suami istri itu terlarang. Sebagaimana sabda Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam:
لَيْسَ مِنَّا مَنْ خَبَّبَ اِمْرَأَةً عَلَى زَْجِهَا أَوْ عَبْدًا عَلَى سَيِّدِهِ
"Bukan termasuk golongan kami, orang yang membujuk seorang perempuan memusuhi suaminya atau membujuk seorang budak untuk memusuhi tuannya." (HR. Abu Daud. Sahih)
Seorang wanita pun terlarang meminta cerai tanpa ada sebab syari. Seperti hadits berikut ini:
أَيُّمَا امْرَأَةٍ سَأَلَتْ زَوْجَهَا طَلاَقًا فِى غَيْرِ مَا بَأْسٍ فَحَرَامٌ عَلَيْهَا رَائِحَةُ الْجَنَّة
"Wanita mana saja yang meminta talak (cerai) tanpa ada alasan yang jelas, maka haram baginya mencium bau surga." (HR. Abu Daud, Ibnu Majah. Hadits Hasan)
Dari beberapa berita dikabarkan bahwa angka perceraian pada masyarakat meningkat tajam. Untuk itu, kita harus mengetahui sebab-sebabnya agar bisa menghindarinya.
![]() |
Foto: Dok.JawaPos.Com |
Beberapa Penyebab Terjadinya Perceraian
1. Salah Dalam Memilih Pasangan
Salah satu penyebab terjadinya perceraian adalah salah dalam memilih pasangan dan baru tahu karakter sebenarnya setelah menikah. Mungkin ada yang menyalahkan, "Makanya pacaran dulu sebelum menikah. Supaya tahu calon suami atau istri yang sebenarnya."
Padahal kenyataannya, belum tentu orang yang lama pacaran sebelum menikah, pernikahannya akan langgeng juga kan? Dan belum tentu juga, orang yang menikah tanpa pacaran sebelumnya pernikahannya hanya seumur jagung. Betul?
Atau bisa jadi, sebelum menikah sudah mengetahui kebiasaan buruk calon pasangannya. Namun, karena sudah terlanjur cinta mati kejelekan-kejelekannya tertutupi oleh besarnya rasa cinta. Jadi benar kalau dikatakan bahwa cinta itu buta. Orang kalau sedang dimabuk cinta, tahi kucing pun rasa coklat.
Untuk itu, sebelum menikah harus benar-benar mengetahui agama, akhlak, dan karakter si calon. Bisa lewat sahabatnya, saudara dekatnya, atau mungkin di zaman media sosial seperti sekarang ini, kita bisa mengintip postingan-postingan di akun media sosialnya. Meskipun belum tentu juga apa yang di postingnya di media sosial mencerminkan kepribadiannya juga, sih. Jadi memang sekarang itu harus lebih berhati-hati.
2. Kekerasan Dalam Rumah Tangga
Kekerasan dalam rumah tangga sering disingkat menjadi KDRT. Korban KDRT biasanya adalah pihak istri. Selain kekerasan fisik, kekerasan verbal juga dapat dikategorikan sebagai KDRT. Contoh kekerasan fisik misalnya pemukulan, penganiayaan, dan yang semisalnya. Kekerasan verbal, contohnya adalah kata-kata kasar, umpatan, hinaan, dan yang serupa dengan itu.
KDRT biasanya diawali dengan pertengkaran dan akhirnya berakhir dengan kekerasan. Jika hal ini terjadi terus menerus dan pihak suami tak berusaha perubah, bisa menimbukan tekanan jiwa dan depresi. Meminta bantuan pihak ketiga atau keluarga yang dipercaya, bisa jadi solusi. Namun, jika tak ada perubahan, perceraian dianggap sebagai solusi terbaik.
3. Terjadi Perselingkuhan
Luka akibat perselingkuhan yang dilakukan oleh pasangan biasanya sangat sulit untuk diobati. Perasaan sudah dikhianati, sedih, kecewa, semua bercampur menjadi satu. Bagi yang berprinsip "Jika ada salah satu yang berselingkuh, maka perkawinan harus diakhiri", berarti wassalam sudah nasib pernikahannya. Alhamdulillah jika akhirnya bisa saling memaafkan dan berusaha membangun pondasi pernikahan, perpisahan bisa dihindari.
Perselingkuhan bisa terjadi karena hanya iseng atau memang sedang bermasalah dengan pasangan, dan sebab yang lainnya. Memulihakan diri dari rasa sakit akibat perselingkuhan menjadi satu hal yang sulit. Namun, bukan sesuatu yang mustahil. Meskipun mungkin butuh konselor pernikahan untuk membantu memulihkan luka.
4. Masalah Keuangan
Masalah keuangan atau ekonomi juga bisa menjadi pemicu terjadinya perceraian. Kebutuhan rumah tangga yang tidak bisa dipenuhi dengan baik bisa menjadi masalah besar dalam rumah tangga. Merosotnya pendapatan keluarga akibat terkena PHK, bangkrut usahanya, dan lain-lain. Atau mungkin karena sebab lainnya, seperti gaya hidup yang terlalu tinggi, tidak bisa mengelola keuangan dengan baik.
Jika memang pemicu masalah ekonomi adalah karena musibah yang harus diterima, ada baiknya sama-sama bersabar dan segera bangkit mencari solusi, saling menguatkan. Jika masalahnya karena pengelolaan keuangan rumah tangga yang buruk, besar pasak daripada tiang, sebaiknya segera perbaiki dan konsultasi kepada ahli finansial keluarga supaya masalahnya segera diatasi dan keharmonisan rumah tangga bisa dipertahankan.
5. Perbedaan Prinsip yang Tidak Bisa Disatukan
Perbedaan prinsip yang sudah tidak bisa diselaraskan dengan pasangan juga bisa memicu terjadinya perceraian. Seperti perbedaan keyakinan, perbedaan prinsip hidup, atau perbedaan status sosial yang akhirnya semakin meruncing.
Bisa jadi sebenarnya perbedaan-perbedaan ini sudah ada sebelum terjadinya pernikahan. Mungkin seiring dengan berjalannya waktu, mereka berharap semua perbedaan ini sudah tidak menjadi masalah. Ternyata, kenyataan berbicara lain tidak terjadi kesepakatan-kesepakatan yang menentramkan dan akhirnya perpisahan tak bisa dihindarkan lagi. Sebenarnya, jika masih ada rasa toleransi dan saling memahami, perbedaan bukan suatu masalah yang bisa memicu terjadinya perceraian.Akan tetapi, kalau terjadi perbedaan keyakinan memang agak susah untuk dipertahankan.
Itulah 5 hal yang bisa menjadi penyebab terjadinya perceraian dalam rumah tangga. Semoga kita semua terhindar dari masalah ini. Aamiin
https://rumaysho.com/22501-sebab-sebab-perceraian-intisari-khutbah-jumat-masjidil-haram.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar