Saat ini sudah banyak kaum muda yang sadar untuk tidak menghabiskan waktu
dengan sia-sia, membuang-buang waktu
dengan berpacaran dahulu sebelum menikah. Mereka yakin akan janji Allah
Ta'ala, bahwa wanita yang baik insya Allah akan dipertemukan dengan pria yang
baik dan demikian sebaliknya. Kalau kita lihat, beberapa selebriti tanah air
pun melakukan hal yang sama. Mereka lebih memilih melalui proses taaruf sebelum
menikah.
Taaruf adalah proses saling mengenal, yaitu saling
mengenal calon pasangan dan keluarganya. Daripada menghabiskan waktu muda pacaran, yang
mungkin membuat lelah jiwa raga, lebih baik mereka menyibukkan diri dengan
hal-hal yang bermanfaat. Belajar yang rajin, merintis karier, merintis usaha,
dan tak lupa memperbaiki diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Nah, masalahnya dalam pernikahan harus ada saling adaptasi antar kedua
belah pasangan baru, yang mungkin gampang-gampang susah bagi sebagian orang,
karena mereka sebelumnya kan kurang begitu saling mengenal dalam keseharian.
Rasa cinta pun mungkin baru mulai bersemi. Ada enggak sih kiat sukses
menumbuhkan rasa cinta setelah pernikahan?
Pernah dengar atau baca sebuah perumpaan dalam bahasa
Jawa? “Witing tresna jalaran saka kulina”, yang artinya bahwa tumbuhnya
rasa cinta itu biasanya karena sering bersama-sama. Nah!
Banyak juga kan dalam keseharian cerita tentang hal
itu? Misalnya dua orang yang awalnya berteman akrab, laki-laki dan perempuan,
sering melakukan kegiatan bersama, akhirnya keduanya saling jatuh cinta. Atau
beberapa cerita tentang terjadinya cinlok alias cinta lokasi. Jadi, sangatlah
mungkin cinta itu akan muncul setelah menikah, meskipun tanpa melalui proses
pacaran terlebih dahulu. Malah akan terasa indah bisa berpacaran setelah halal
menjadi sepasang suami istri, tanpa khawatir dengan dosa. Ya, kan? Apalagi,
setelah tahapan taaruf biasanya akan berlanjut dengan proses nadzhar
alias saling melihat wajah masing-masing calon. Tak akan ada istilah “membeli
kucing dalam karung” atau menikah tanpa mengetahui wajah atau bentuk fisik
calon pasangan hidupnya. Nah, biasanya pada saat nadzhar, bibit-bibit
rasa cinta akan mulai bersemi. Akan muncul rasa tertarik dan kemudian akan
dilanjut dengan proses lamaran, yang disebut dengan khitbah.
Saat nadzar itulah biasanya akan muncul kemantapan hati, apakah akan lanjut ke proses selanjutnya atau mundur tidak melanjutkannya lagi. Jadi, intinya sangatlah mungkin menumbuhkan rasa cinta setelah pernikahan. Namun, tak ada salahnya juga 5 kiat berikut ini dicoba, ya!
1. Dasari Hati dengan Cinta Kepada Allah
Allah-lah pemilik cinta yang sebenarnya. Berdoalah pada Allah supaya selalu ditumbuhkan rasa cinta pada pasangan. Allah Ta'ala akan kabulkan doa hamba-Nya yang bersungguh-sungguh meminta.Saat berniat ingin menikah, luruskan niat bahwa pernikahan adalah sebuah ibadah yang agung. Allah akan dengan mudah menumbuhkan kasih sayang dan rasa cinta kepada hamba-hamba-Nya yang tulus ikhlas bermohon kepada-Nya. Sebagaimana firman Allah berikut ini:
"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptkan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir." (Ar-Ruum: 21)
2. Berusaha Saling Memahami
Kunci dari sebuah hubungan antara dua manusia adalah adanya sikap saling memahami karakter masing-masing. Dua orang yang dibesarkan dari keluarga yang berbeda, pastilah punya kebiasaan dan karakter yang berbeda pula. Karakter biasanya agak susah untuk diubah. Yang bisa dilakukan adalah saling memahami serta sama-sama mau berubah sedikit demi sedikit untuk kebaikan bersama.
3. Sabar terhadap kekurangan pasangan
Setiap orang pasti punya kekurangan masing-masing, meskipun pasti ada pula kelebihannya. Fokuslah pada kebaikan dan kelebihannya, serta bersabarlah terhadap kekurangan pasangan.Sebagaimana sabda Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam:
"Janganlah seorang mukmin membenci wanita mukminah. Jika dia membenci salah satu perangainya, niscaya dia akan rida dengan perangainya yang lain." (HR. Muslim)
4. Gunakan Quality Time untuk Berpacaran Setelah Menikah
5. Yakin bahwa Dia yang Terbaik
Pasti dialah orang yang cocok untuk kita. Jodoh yang sudah ditetapkan oleh Allah untuk menjalani kehidupan ini dan semoga juga tetap bersama-sama di surga-Nya. Masya Allah. Dialah yang terbaik dan yakinilah itu. Dengan keyakinan seperti itu, enggak akan lagi rasa bimbang dan ragu untuk bersama-sama menjalani suka dan duka. Betul?Banyak juga orang-orang tua kita zaman dulu yang
pernikahan mereka melalui proses perjodohan dan tidak sempat berpacaran sebelum
menikah, mereka hidup bahagia hingga akhir hayat. Jadi, berpacaran sebelum
menikah bukanlah syarat mutlak untuk sebuah kebahagiaan dalam sebuah
pernikahan. Mengikuti aturan Allah dan taat kepada-Nya adalah sebuah jaminan
datangnya rida Allah. Kejar rida-Nya, insya Allah kebahagiaan yang hakiki akan
kita dapatkan.
Bagaimana kalau sudah terlanjur pacaran sebelum menikah, ya minta ampun kepada Allah atas kelalaian kita. Perbaiki diri, menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Gantilah perbuatan buruk di masa lalu dengan amal-amal salih di masa kini. Sebagaimana sabda Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam:
"Bertakwalah kepada Allah di mana pun Anda berada. Iringilah perbuatan dosa dengan amal kebaikan, karena kebaikan itu dapat menghapusnya. Serta bergaullah dengan orang lain dengan akhlak yang baik." (HR. Ahmad. Hadits Hasan Sahih)
Semoga pernikahan yang kita jalani bisa menjadi keluarga yang harmonis dan bisa bersama-sama menggapai surga-Nya. Aamiin
Bogor, 24 Agustus 2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar